Festival Danau Sentani atau yang biasa disingkat dengan FDS telah digagas pada Tahun 2007 oleh almarhum Bupati Jayapura, Bapak Dr. Habel Melkias Suwae, S.Sos., M.M. Jika dihitung sampai dengan Tahun 2024 ini, berarti telah diselenggarakan kurang lebih selama 17 Tahun, namun karena masa pandemi Covid-19 yang ditetapkan selama 3 Tahun, yaitu Tahun 2020 s.d. 2022 yang sedianya selalu dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juni setiap tahunnya. Festival Danau Sentani (FDS) baru Kembali dilaksanakan pada tanggal 25 s.d. 29 Oktober 2022 bersamaan dengan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN).
Festival Danau Sentani merupakan representative dari komitmen nyata Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam melestarikan dan menjaga kearifan lokal buadaya di wilayah Kabupaten Jayapura. FDS bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai seni dan budaya daerah yang mulai tersingkir oleh pengaruh budaya popular dan modern dari luar Indonesia. Kemajuan teknologi yang mewujudkan dunia tanpa batas, selain memberikan efek positif bagi peradaban hidup manusia, tetapi juga jika tidak dimanfaatkan secara bijak dapat memberikan efek negative. Salah satunya yaitu pudarnya nilai-nilai budaya bangsa.
Festival Danau Sentani (FDS) XIV mengusung Tema “Isosolo Is Our Culture” atau “Isosolo adalah Budaya Kita”. Isosolo adalah tarian di atas perahu yang merupakan budaya khusus Orang Sentani yang merupakan tarian penghormatan kepada kewibawaan ondofolo. Festival ini juga sebagai upaya pemerstau bangsa karena melalui FDS ini Masyarakat Papua dapat semakin kuat memelihara persatuan dan kesatuan di antara sesame suku, baik sesame Orang Asli Papua (OAP) maupun dengan Suku Bangsa Indonesia lainnya yang berada di Tanah Papua. Pemerintah, melalui festival ini diharapkan dapat juga meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Jayapura pada umumnya dan khususunya yang berada di Wilayah Danau Sentani.
Luas Danau Sentani ± 9.360 hektar dan berada pada ketinggian 75 Meter di atas permukaan laut. Jumlah suku asli di Kabupaten Jayapura sebanyak 10 Suku, dengan Sub Suku sebanyak 22 Suku. Sementara itu Papua yang juga terkenal dengan sebutan Indonesia mini, dimana semua suku bangsa di Indonesia ada di tanah ini. Suku bangsa lainnya yang bermukim di wilayah Kabupaten Jayapura merupakan modal bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Jayapura, khususnya pada event FDS ini. Pengembangan pariwisata di Kabupaten Jayapura masih perlu terus dilakukan dan memerlukan dukungan banyak pihak. Dari sisi pemerintah, tidak hanya Dinas Pariwisata yang memiliki peran dalam memajukan pariwisata di daerah, tetapi perlu juga dukungan dari perangkat daerah lainnya. Destinasi pariwisata dikembangkan berlandaskan potensi daya Tarik wisata yang dikembangkan bersinergi dengan pengembangan fasilitas wisata, fasilitas umum, aksesibilitas/sarana prasarana serta pemberdayaan masyarakat dalam system yang utuh dan berkelanjutan.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jayapura dalam mendukung event pariwisata FDS, membuka layanan dokumen kependudukan di area pameran FDS tersebut. Festival ini tentunya akan menjadi pusat konsentrasi masyarakat dalam kurun waktu 5 hari tersebut untuk menikmati kemeriahan yang ditawarkan dalam festival dimaksud. Mengingat hal tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jayapura, juga turut mengambil bagian sekaligus mengambil peluang tersebut agar pelayanan dokumen kependudukan kepada masyarakat dapat juga terlayani di ajang FDS ini. Sehingga masyarakat yang ingin menikmati suasana FDS dapat juga mengurus dokumen kependudukannya tanpa harus ke Kantor Dinas Dukcapil di Gunung Merah, Sentani. Walaupun dalam membuka layanan di FDS ini, tidak menutup layanan di kantor.
Hasil pelayanan di Stand Dukcapil pada FDS lalu sebagai berikut : Kartu Keluarga 126, Surat Pindah keluar 14, Pindah datang 9, akte Kelahiran 92, Akta Kematian 6, Akta Perkawinan 2, KTP-el 227, Perekaman KTP-el 49, dan Pengesahan Anak 6, serta Kartu Identitas Anak (KIA) 28. Yang bertindak selaku penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Dinas Dukcapil sendiri. Dalam pelayanan dimaksud dilakukan penjadwalan secara bergiliran dan juga melibatkan praja IPDN yang sedang melakukan magang di Kantor Disdukcapil Kabupaten Jayapura.